Moranews Medan — Mahasiswa Program Studi Manajemen FEB USU menggelar sebuah proyek Etika Bisnis yang berlandaskan metode Project-Based Learning di Jagar Coffe. Kegiatan ini bertujuan menerapkan nilai-nilai etis dalam praktik usaha nyata, terutama pada aspek lingkungan dan ketenagakerjaan. Proyek ini tidak hanya menekankan teori, tetapi juga mengintegrasikan praktik langsung yang relevan dengan tantangan dunia usaha masa kini.
Anggita, salah satu mahasiswa peserta proyek, Rabu (28/05/25) menjelaskan bahwa fokus utama kegiatan ini adalah memperkuat kesadaran akan tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut ialah pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan. Upaya ini menunjukkan kepedulian terhadap dampak lingkungan yang sering kali diabaikan dalam industri kuliner.
Melalui pemanfaatan limbah dapur yang ada, tim mahasiswa berhasil merancang sistem kompos yang ramah lingkungan. Sistem ini tidak hanya menjadi solusi atas permasalahan sampah organik, tetapi juga memberikan alternatif pengelolaan limbah yang lebih bertanggung jawab. Hasil kompos tersebut bahkan memiliki potensi untuk dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar.
Langkah pengolahan limbah ini diharapkan mampu mengurangi dampak negatif operasional harian Jagar Coffe. Dengan demikian, Jagar Coffe tidak hanya menjalankan bisnis, tetapi juga mengambil peran aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Hal ini sejalan dengan prinsip etika bisnis yang menekankan keseimbangan antara keuntungan dan keberlanjutan.
Tidak hanya berfokus pada isu lingkungan, para mahasiswa juga menyusun rancangan kontrak kerja berlandaskan prinsip etis. Kontrak ini dirancang untuk memastikan keadilan dan transparansi dalam hubungan kerja antara pemilik usaha dan para pekerja. Perlindungan terhadap hak-hak karyawan menjadi hal yang diprioritaskan dalam dokumen tersebut.
Nilai-nilai seperti keadilan, penghormatan, dan keterbukaan menjadi fondasi utama dalam penyusunan kontrak kerja tersebut. Tujuannya adalah menciptakan suasana kerja yang sehat, produktif, serta membangun rasa saling menghargai. Dengan pendekatan ini, diharapkan Jagar Coffe bisa menjadi contoh usaha kecil yang mempraktikkan ketenagakerjaan berbasis etika.
Seluruh rangkaian kegiatan ini menunjukkan kombinasi yang seimbang antara teori dan praktik. Mahasiswa tidak hanya belajar dalam ruang kelas, tetapi juga terlibat langsung di lapangan. Pendekatan seperti ini diyakini mampu menghasilkan pembelajaran yang lebih bermakna dan berdampak bagi kedua belah pihak.
Tim pelaksana proyek terdiri dari tujuh mahasiswa berbakat dari Program Studi Manajemen, yakni Dhea Anggita, Siska Anatasya, Natalia Yenisa, Teresa Martha, Nurul Hasanah, Bunga Sakilah, dan Rizky Togi. Mereka bekerja sama merancang program, berkoordinasi dengan pihak Jagar Coffe, serta menyusun strategi pelaksanaan proyek secara profesional dan terstruktur.
David Pakpahan, pimpinan hobas Group menyampaikan apresiasinya terhadap proyek ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya sangat terbuka dan senang hati menyambut mahasiswa yang ingin melakukan tugas ataupun penelitian di Jagar Coffee. Ia berharap kolaborasi ini bisa memberikan nilai tambah, baik untuk mahasiswa maupun untuk usaha yang dikelolanya.
Kehadiran Jagar Coffe di tengah masyarakat dan mahasiswa diharapkan dapat membawa dampak positif secara luas. Proyek ini menjadi bukti bahwa generasi muda mampu menjadi agen perubahan etis dalam dunia usaha. Dengan semangat kolaborasi dan tanggung jawab, mereka menunjukkan bahwa usaha berkelanjutan bukan hanya idealisme, melainkan juga sebuah kebutuhan nyata di era saat ini.(as)
