Moranews Tebing Tinggi — Perayaan Natal Oikumene Kota Tebing Tinggi berlangsung sukacita dan hikmat, Minggu(14/12/2025) di Lapangan Merdeka Kota Tebing Tinggi.
Natal Oikumene mengambil thema,”Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga,” dengan sub thema,”Dengan perayaan Natal Oikumene tahun 2025, Mari kita persekutuan sehingga tercipta keluarga yang tumbuh dan tangguh serta menjadi berkat untuk mendukung kemajuan Kota Tebing Tinggi.
Ketua Umum Pelaksana, Mulianseng Saragih SH MAP dalam sambutannya menyampaikan selamat Natal kepada seluruh tamu yang hadir pada perayaan Oikumene ini. Ia juga mengucapkan Terima kasih khususnya kepada Walikota yang telah mendukung penuh pelaksanaan perayaan Natal.
Mewakili BKAG Tebing Tinggi, Yosef Ketaren menyampaikan bahwa angka perceraian keluarga Kristen mencapai 60 persen, kita percaya dipulihkan. Kiranya oersyaan natal ini bisa membawa damai dan sukacita bagi kita semua.
Ketua Bamagnas Tebing Tinggi, Pdt Dr Sungguh Sirait mengatakan keluarga menjadi perhatian bagi kita semua. Kami percaya bahwa Natal kita hari ini menjadi Natal dimana kita dipersatukan dan menjadi momen dalam mengikat silaturahmi diantara kita di kota Tebing tinggi agar saling menyayangi.
Mewakili Ketua DPRD Tebing Tinggi, Andar Hutagalung mengucapkan selamat hari natal dan menyambut tahun baru bagi kita semua. Perayaan natal ini dapat membawa semangat, motivasi baru penuh dengan sukacita karena kasih Tuhan.
Bimbingan dan arahan Walikota Tebing Tinggi, Iman Irdian Saragih menyampaikamenyampaikan bahwa Iman Irdian Saragih hadir di tengah-tengah masyarakat umat Kristiani.
Ia melihat kegiatan perayaan natal ini penuh dengan sukacita dan ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh umat kristiani yang telah mempercayakan kepada saya menjadi pemimpin di Kota Tebing Tinggi.
Pdt John Christian Saragih STh MSc dalam khotbah natalnya menyampaikan salah satu kekuatan atau the power orang batak adalah kemampuan kita untuk menghubungkan diri kita dengan sesama kita dalam satu keluarga. Kemampuan untuk mengatakan atau mengingatkan kita adalah keluarga.
Ibu dan bapak punya kemampuan menghubungkan diri kita sebagai keluarga.
Acara natal diawali dengan barusan prosesi, penyalaan lilin, kata sambutan, ibadah seperti liturgi, koor, bernyanyi dan penyerahan bingkisan natal serta pemberian cinderamata. (Parsaoran Panggabean)
