Moranews Simalungun – Kurang lebih 20 hektar persawahaan di hamparan pertanian Kelurahan Tigabalata III, Kecamatan Jorlanghataran Kabupaten Simalungun terpaksa alih fungsi ke tanaman darat akibat saluran irigasi tersier tak berfungsi.
“Kurang lebih 7 tahun saluran irigasi tersier untuk mengairi petak sawah di hamparan pertanian padi di Kelurahan Tigabalata III tak bisa dialiri air lagi. Saluran sudah semakin tinggi dari saluran induk akibat tumpukan sendimen,” ujar petani R Sinaga di Tigabalata, Jumat (29/8/2025).
Dikatakannya, kurang lebih 20-30 hektar persawahaan terpaksa alih fungsi ketanaman darat, seperti jagung, ubi, pisang, kacang dan tanaman holikultura lainnya karena air tidak bisa mengalir lagi ke saluran tersier karena telah lebih tinggi dari saluran induk akibat sendimen pasir.
“Sebenarnya petani masih berkeinginan untuk menanam padi, tetapi permasalahannya adalah air tak bisa mengalir ke petak sawah melalui saluran irigasi tersier yang semakin tinggi dari saluran irigasi induk,” pungkas Sinaga.
Sinaga berharap kepada pemerintah agar membangun saluran irigasi tersier untuk kebutuhan air pertanian di hamparan sawah Kelurahan Tigabalata III sehingga petani kembali bercocok tanaman padi.
Sementara itu, Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah (PSDA) Kecamatan Jorlanghataran Reston Bakkara mengatakan, ada kendala di bendungan dan direncanakan akan dikerjakan mulai minggu depan dengan cara gotongroyong sehingga debit da level air semakin meningkat hingga dapat mencapai saluran tersier yang semakin tinggi dari saluran induk.(LP)